Perkenalkan nama saya Andreas saya adalah seorang
mahasiswa di Universitas ITN malang kali
ini saya akan bercerita mengenai pengalaman menikmati nbyek arsitektur saya
yang berada di bangunan Candi Singosari Malang. Candi Singosari adalah bangunan bersejarah yang dapat dikatakan bangun yang memiliki
keindahan arsitektural.
“Dahulu saya
pernah ke sana, ketika waktu SMK,” dulu saya pernah bermain ke sana dan mencoba
untuk mengingat-ingat kembali, dan ingatan yang mucul tentang tempat ini banyak
sekali yang saya ingat. Berbagai banyak hal yang aku lakukan disana, Rasanya
yang ada adalah dapat terkagum dan membayangkan bagaimana dahulu kala
pembuatannya Candi Singosari tersebut. Candi Singosari yang berdiri sangat unik ini dibangun tanpa
menggunakan perekat seperti adanya semen yang dapat merekatkn batu batunya.
Sungguh karya yang sangat luar biasa.
Ketika saya
mendatangi bangunan ini pertama kali yang saya rasakan adalah saya seperti
hidup di zaman kerajaan singosari dahulu kala. Karena di candi tersebut tidak
ada yang berubah masih tetap sama sediakalanya. Candi ini terletak di desa Candi
Renggo, Kecamatan Singosari, Kab Malang, Jawa Timur.
Memang dahulu Candi ini dibangun
masih belum selesai dalam pengerjaannya tapi saya merasakan walaupun belum
selesai hawa atau nuansa dari zaman singosari pada zaman itu masih ada dan
masih terasa ketika saya berada dalam bangunan candi ini. Dan saya makin
penasaran jika hanya melihat daru jauh, akhirnya saya masuk dan saya melihat
sebuah ruangan-ruangan kecil disetiap sisi-sisi sudut Candi tersebut. Begitu
saya sangat mengamati dan saya sangat terkagum dan sempat berfikir sebagaimana
pengerjaan bongkahan batu-batu ini pada
jaman dahulu yang masih belum ada alat-alat tednologi canggih untuk mengatur desain
bangunan tersebut. Ketika saya naik keatas candi saya melihat ruangan yang
pertama yakni ruang dibagian depan pintu candi dan menemui sebuah
patung arca yang bernama Arca Resi Agastya.
Arca Resi Agastya
Ketika saya berada dialam ruangan saya merasakan hawa yang dingin dan berbau dupa sesajen di dalam candi tersebut. Entah kenapa bau tersebut membuat saya takut dan tersasa sangat dingin dan menyeramkan. Padahal dindingnya itt menggunakan batu yang rapat dan tidak terdapat cela pada tumpukan batu tersebut.
Itu ruang yang pertama yang saya masuki. setelah itu saya berjalan
kesamping kanannya bangunan. disamping bangunan ada ruangan juga tetapi lebih
kecil dari ruang yang pertama, ruang yang ini tidak ada apa-apa hanya seperti
podium atau elevasi yang saya duduki di foto ini ,yang saya rasakan ketika
diruang yang ini pengap, bau, kusam, seperti tidak terurus. Setelah ruang yang
kedua saya berjalan ke belakang candi singosari
Candi Singosari
|
Patung Arca
Dwarapala
Dalam kompleks Candi Singosari, ada
satu nama patung yang saya ingat, yaitu patung Arca Dwarapala Yang berada sebelah barat Candi Singhasari (kurang
lebih 50 Meter) terdapat dua arca besar yang mempunyai tinggi 3,7 Meter yang
disebut sebagai penjaga atau lebih dikenal dengan Arca Dwarapala dari sebuah
taman yang indah dan luas pada zaman kerajaan Singosari, yang mungkin mencakup
Sumberawan untuk memasukinya pada jaman dahulu.
Saya melihat bahwa patung penjaga
tersebut sangatlah besar. Dan saya merasakan betapa besarnya kerajaan tersebut
senhingga begitu besar pembukaan gerbang dengan adanya dua patung di depan
gerbang.
Hal ini didasarkan kebiasaan bahwa
arca ini jaman dulu selalu diletakkan di gapura atau pintu masuk suatu kerajaan
atau lokasi penting, sebagai perlambang perlindungan kepada kerajaan tersebut.
Saya benar-benar seperti merasakan berada pada masajaman dahulu ketika saya
berada di sana, melihat dan menikmati objek arsitektur candi tersebut.
Mengingat sampai saat ini situs
atau reruntuhan kerajaan Singosari belum ditemukan. Saat ini disekitar arca
atau lokasi disebelah barat itu hanya ditemukan reruntuhan-reuntuhan kecil atau
tumpukan batu kuno.
Setelah
berkeliling-keliling Candi Singosari yang tak kalah capeknya dengan berkeliling
Prambanan, akhirnya saya dan teman-teman mencari makan siang dan minum es
campur dipinggir jalan untuk melepas dahaga dan rasa lapar. Dan setelah itu
kembali pulang ke rumah. Inilah sekilas perjalananku menapaki kekayaan sebuah
Candi Singosari. Semoga pengalaman cerita menikmati objek arsitekturku bisa
dinikmati juga oleh pembacanya Terima kasih ^.^